Receivable Turnover Ratio Adalah

Receivable Turnover Ratio Adalah

Evaluasi Kebijakan Pengembalian dan Retur

Kebijakan pengembalian yang efektif dapat menghindari penumpukan persediaan karena barang yang dikembalikan. Evaluasi dan sesuaikan kebijakan pengembalian Anda untuk meminimalkan dampak negatif terhadap rasio perputaran persediaan.

Cara Menghitung Accounts Receivable Turnover Ratio

Untuk menghitung perputaran piutang, Anda perlu menggunakan data yang benar dan mengikuti serangkaian langkah yang benar.

Melakukannya memastikan perhitungan yang akurat dan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang bisnis Anda.

Gunakan langkah-langkah ini untuk menghitung perputaran piutang:

Sebelum Anda menghitung rasio perputaran piutang, tinjau neraca Anda. Catat piutang Anda untuk awal dan akhir periode yang Anda gunakan, penjualan kredit kotor dan pengembalian Anda.

Anda memerlukan informasi ini untuk menghitung dua angka dalam rasio perputaran: penjualan kredit bersih dan piutang usaha rata-rata.

Tingkatkan Penerimaan Pembayaran Invoice

Demikian pembahasan mengenai account receivable turnover atau rasio perputaran piutang. Dengan mengetahui penghitungan rasio ini, pengusaha dapat mengukur perputaran piutang usahanya dengan baik.

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan perputaran piutang usaha adalah dengan mengotomatisasi pengelolaan invoice.

Di OnlinePajak, pengusaha dapat membuat invoice transaksi dan menagih pembayaran tersebut langsung ke lawan transaksi dengan cepat sehingga dapat meningkatkan penerimaan pembayaran.

Layanan buat dan tagih invoice dengan praktis ini membantu pengusaha untuk dapat menjaga arus kas tetap lancar dan mengelola piutang usaha.

Layanan permintaan pembayaran ke lawan transaksi ini juga menyediakan berbagai metode pembayaran yang memudahkan lawan transaksi untuk menyelesaikan pembayaran invoice. Pengusaha dapat menggunakan layanan ini dengan membuat akun di aplikasi OnlinePajak. Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi registrasi akun dan cara mengotomatisasi pengelolaan invoice.

Perusahaan membutuhkan account receivable turnover untuk menilai seberapa efektif mereka dalam menagih buyer. Rasio ini penting membantu perusahaan memahami kecepatan perputaran kas, yang berpengaruh langsung pada likuiditas dan kesehatan keuangan.

Dengan mengetahui turnover, perusahaan bisa mengidentifikasi apakah mereka perlu memperbaiki kebijakan kredit atau menagih lebih cepat, sehingga cash flow tetap lancar dan risiko piutang tak tertagih bisa diminimalkan. Lalu, apa itu account receivable turnover? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Cara Optimasi Inventory Turnover

Optimasi Inventory Turnover melibatkan sejumlah strategi untuk meningkatkan efisiensi manajemen persediaan tanpa mengorbankan ketersediaan produk atau keuntungan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengoptimalkan Inventory Turnover:

Bisakah Inventory Turnover Terlalu Tinggi?

Ya, Inventory Turnover yang terlalu tinggi dapat menjadi masalah. Meskipun memiliki rasio perputaran persediaan yang tinggi sering dianggap sebagai indikator efisiensi, terlalu tinggi juga bisa memiliki konsekuensi negatif. Beberapa masalah yang dapat timbul akibat Inventory Turnover yang terlalu tinggi antara lain:

Jika perusahaan memiliki kebijakan persediaan yang sangat ketat dan rasio perputaran yang terlalu tinggi, mungkin sulit untuk memenuhi permintaan pelanggan. Barang mungkin tidak tersedia ketika pelanggan ingin membeli, dan ini dapat menyebabkan kehilangan penjualan.

Mengapa Paham Account Receivable Penting?

Misalkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki banyak pelanggan dengan pembelian secara kredit. Seiring waktu, piutang usaha ini menumpuk. Namun perusahaan tidak memiliki sistem yang efektif untuk mengelola atau menagih piutang tersebut. Akibatnya, banyak piutang yang tidak dibayar tepat waktu atau bahkan tidak terbayar sama sekali.

Ini dapat mengakibatkan masalah aliran kas dan juga mengurangi likuiditas perusahaan. Efek dominonya, berdampak pada kemampuan perusahaan mengelola operasional, investasi untuk ekspansi, atau bahkan pembayaran gaji karyawan dan pembayaran kepada pemasok.

Dari sini, bisa disimpulkan manajemen yang baik tentang AR sangat dibutuhkan agar perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan lebih efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki laporan arus kas. Hal ini tidak hanya membantu memastikan perusahaan menerima pembayaran tepat waktu, tapi juga meminimalisir adanya risiko kerugian keuangan. Selain itu, dengan pengelolaan AR yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang memiliki risiko kredit tinggi dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian.

Pengertian Inventory Turnover

Inventory Turnover adalah sebuah metrik keuangan yang mengukur sejauh mana suatu perusahaan mampu mengelola persediaan barangnya dalam suatu periode waktu tertentu. Metrik ini memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara persediaan yang dipegang dan kecepatan menjualnya. Dalam kata lain, Inventory Turnover mencerminkan seberapa sering persediaan barang dijual dan digantikan dalam periode tertentu.

Mengapa Inventory Turnover Ratio Penting

Inventory Turnover Ratio (ITR) memiliki relevansi yang besar dalam konteks keuangan dan operasional suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Inventory Turnover Ratio dianggap penting:

Peningkatan Kerjasama dengan Pemasok

Jalin kerjasama yang baik dengan pemasok untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Diskusikan kemungkinan diskon volume, pengiriman yang fleksibel, dan pembaruan stok yang lebih cepat.

Perbaiki Perencanaan Persediaan

Penting untuk memiliki perencanaan persediaan yang akurat. Gunakan data historis dan tren pasar untuk memperkirakan permintaan dengan lebih tepat. Perhatikan musim, tren, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi penjualan.